Kidungan Dalang Pring Tegal, menghiasi kesakralan Pengetan Romo Resi.
Ki Sri Widodo, Dalang Wayang Pring dari Kabupaten Tegal, menampilkan kepiawaiannya dalam kidungan macapat pada acara Pengetan Romo Resi KPA Suryaningrat (Pendiri Perguruan Trijaya), Sabtu malam Minggu Wage (14/12).
Acara ini digelar di Padepokan Wulan Tumanggal, tepatnya di Astanalaya (area pemakaman) Kasidanjati, dimana Romo Resi dikebumikan.
Peringatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Perguruan Trijaya setiap tanggal 15 Desember, diambil dari tanggal kelahiran Romo Resi. Kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 6 tahun, sejak beliau berpulang kehadirat Gusti Ingkang Maha Agung pada Minggu Pon, 10 Nopember 2013.
Selain kekidungan Macapat, acara ini juga diisi dengan Nyekar (tabur bunga), pemutaran video perjalanan Romo Resi, yang berisi kegiatan beliau selama menjadi Pembina Perguruan Trijaya yang telah didokumentasikan secara baik.
Selain itu, acara juga diisi dengan pemotongan tumpeng, menyanyikan lagu-lagu kesukaan beliau, Panembromo, dan makan bersama dengan beberapa menu kesukaan beliau.
"Kedepan, Pengetan Romo Resi bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih besar, misal bisa dalam bentuk festival apapun, dimana bisa menjadi pengingat Romo Resi", jelas Pembina Perguruan Trijaya, Romo Guru KRA Suryaningrat II.
Secara busana, semua peserta Pengetan ini dianjurkan menggunakan baju, seragam, beskap, kebaya yang pernah diarkat (disyarati) oleh Romo Resi. Acara ini ditutup dengan menyanyi bersama lagu Lir - ilir, tepat pukul 2 (dua) pagi di hari Minggu Wage, dan dilanjutkan wungon sampai matahari terbit. (BP)
Acara ini digelar di Padepokan Wulan Tumanggal, tepatnya di Astanalaya (area pemakaman) Kasidanjati, dimana Romo Resi dikebumikan.
Peringatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan Perguruan Trijaya setiap tanggal 15 Desember, diambil dari tanggal kelahiran Romo Resi. Kegiatan ini sudah dilaksanakan selama 6 tahun, sejak beliau berpulang kehadirat Gusti Ingkang Maha Agung pada Minggu Pon, 10 Nopember 2013.
Selain kekidungan Macapat, acara ini juga diisi dengan Nyekar (tabur bunga), pemutaran video perjalanan Romo Resi, yang berisi kegiatan beliau selama menjadi Pembina Perguruan Trijaya yang telah didokumentasikan secara baik.
Selain itu, acara juga diisi dengan pemotongan tumpeng, menyanyikan lagu-lagu kesukaan beliau, Panembromo, dan makan bersama dengan beberapa menu kesukaan beliau.
"Kedepan, Pengetan Romo Resi bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih besar, misal bisa dalam bentuk festival apapun, dimana bisa menjadi pengingat Romo Resi", jelas Pembina Perguruan Trijaya, Romo Guru KRA Suryaningrat II.
Secara busana, semua peserta Pengetan ini dianjurkan menggunakan baju, seragam, beskap, kebaya yang pernah diarkat (disyarati) oleh Romo Resi. Acara ini ditutup dengan menyanyi bersama lagu Lir - ilir, tepat pukul 2 (dua) pagi di hari Minggu Wage, dan dilanjutkan wungon sampai matahari terbit. (BP)
Komentar
Posting Komentar