Kunjungan Ketua FKUB Jateng di Penghayat Perguruan Trijaya
Kamis
Kliwon (23/7), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa
Tengah, KH. Drs. Taslim Syahlan, M.Si, melakukan kunjungan ke Padepokan
Wulan Tumanggal, Desa Dukuhtengah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal
milik Perguruan Trijaya, yang merupakan salah satu organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berpusat di Tegal.
Kunjungan yang bertajuk Silaturahim Kebangsaan tersebut merupakan kunjungan ke 3 (tiga) dalam satu hari itu, setelah sebelumnya rombongan Ketua FKUB ini mengunjungi KH. Mustamsikin di Kaliwungu Kendal dan FKUB Kabupaten Kendal, kemudian di Slawi rombongan berkunjung di kantor Kemenag Kabupaten Tegal bersama FKUB Kabupaten Tegal.
Kedatangan Ketua FKUB Jawa Tengah dan rombongan ini diterima langsung oleh Pembina Perguruan Trijaya Romo Guru Kanjeng Pangeran Suryaningrat II. Selain Ketua FKUB, ikut serta dalam rombongan yaitu Setyawan Budy selaku Koordinator Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), Maulana Saefullah A. Faruq selaku mubaligh Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cabang Semarang, Anton Baskoro dari Humanity First (HF) Indonesia, Nuhab Mujtaba dari GUSDURian Peduli, Iqbal Alma GA selaku Koordinator GUSDURian UNNES dan Bambang Permadi yang juga merupakan Putera Perguruan Trijaya.
Kedatangan rombongan ini bertepatan dengan ritual Supit (Sujudan Kecepit) yang dilaksanakan setiap malam Jumat Legi di Perguruan Trijaya. Dalam acara pengantar Supit, Romo Guru menyampaikan selamat datang dan ucapan terimakasih atas kunjungan ketua FKUB Jawa Tengah dan para tokoh lintas agama yang datang langsung dari Semarang.
Dalam acara tersebut, Romo Guru juga memberikan kesempatan kepada KH. Taslim Syahlan untuk memberikan sambutan kepada para Putera dan Simpatisan Perguruan Trijaya yang hadir malam itu untuk mengikuti sujudan malam Jumat Legi tersebut.
Ada 2 (dua) hal penting yang disampaikan Ketua FKUB Jateng tersebut. Diantaranya adalah pesan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, agar pelaksanaan ibadah bersama ditempat ibadah baik agama maupun kepercayaan untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Dan yang kedua, Penghayat Kepercayaan kedepan akan dilibatkan dalam acara-acara FKUB atau kegiatan-kegiatan lintas agama lainnya. "Mengacu pada aturan, memang Penghayat Kepercayaan belum bisa masuk menjadi pengurus dalam FKUB, tetapi dalam hal berkegiatan, mereka harus kita rangkul, bersama-sama di semua acara atau kegiatan lintas agama dan kepercayaan" tegas KH. Taslim Syahlan.
"Seperti akhir Mei kemarin, saat pandemi Covid19 stok darah di PMI menipis, kami serentak melaksanakan aksi kemanusiaan berupa Donor Darah Lintas Agama dan Kepercayaan, dan kami ajak penghayat untuk ikut terlibat, dan saat itu 3 (tiga) organisasi perwakilan penghayat ikut bergabung yaitu Perguruan Trijaya, Sapta Darma dan Puanhayati", lanjut dosen Unwahas ini yang biasa dipanggil dengan Mbah Sunan Ngaliyan.
Dengan pernyataan tersebut, menegaskan bahwa peran penghayat kepercayaan menjadi unsur penting dalam melengkapi kebersamaan dengan pemeluk agama lainnya, bersama-sama membina kerukunan, menciptakan suasana damai dan toleran agar nilai persatuan dalam berbangsa serta bernegara selalu tercipta, untuk Indonesia yang lebih maju dan untuk keutuhan NKRI.
Setelah mengikuti sujudan di sanggar pamujan selama 1 jam mulai jam 2 pagi, rombongan melanjutkan obrolan santai sambil ngopi di Pondok Kopi Sasaling yang ada di Padepokan Wulan Tumanggal hingga fajar tiba.
Setelah beberapa waktu istirahat, Jumat siang rombongan bertolak pulang ke Semarang dan sebelumnya berfoto bersama Romo Guru dan Pengurus Pusat Perguruan Trijaya di depan Suryaningratan, Padepokan Wulan Tumanggal. (BP)
Kunjungan yang bertajuk Silaturahim Kebangsaan tersebut merupakan kunjungan ke 3 (tiga) dalam satu hari itu, setelah sebelumnya rombongan Ketua FKUB ini mengunjungi KH. Mustamsikin di Kaliwungu Kendal dan FKUB Kabupaten Kendal, kemudian di Slawi rombongan berkunjung di kantor Kemenag Kabupaten Tegal bersama FKUB Kabupaten Tegal.
Kedatangan Ketua FKUB Jawa Tengah dan rombongan ini diterima langsung oleh Pembina Perguruan Trijaya Romo Guru Kanjeng Pangeran Suryaningrat II. Selain Ketua FKUB, ikut serta dalam rombongan yaitu Setyawan Budy selaku Koordinator Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), Maulana Saefullah A. Faruq selaku mubaligh Jemaat Ahmadiyah Indonesia Cabang Semarang, Anton Baskoro dari Humanity First (HF) Indonesia, Nuhab Mujtaba dari GUSDURian Peduli, Iqbal Alma GA selaku Koordinator GUSDURian UNNES dan Bambang Permadi yang juga merupakan Putera Perguruan Trijaya.
Kedatangan rombongan ini bertepatan dengan ritual Supit (Sujudan Kecepit) yang dilaksanakan setiap malam Jumat Legi di Perguruan Trijaya. Dalam acara pengantar Supit, Romo Guru menyampaikan selamat datang dan ucapan terimakasih atas kunjungan ketua FKUB Jawa Tengah dan para tokoh lintas agama yang datang langsung dari Semarang.
Dalam acara tersebut, Romo Guru juga memberikan kesempatan kepada KH. Taslim Syahlan untuk memberikan sambutan kepada para Putera dan Simpatisan Perguruan Trijaya yang hadir malam itu untuk mengikuti sujudan malam Jumat Legi tersebut.
Ada 2 (dua) hal penting yang disampaikan Ketua FKUB Jateng tersebut. Diantaranya adalah pesan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, agar pelaksanaan ibadah bersama ditempat ibadah baik agama maupun kepercayaan untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Dan yang kedua, Penghayat Kepercayaan kedepan akan dilibatkan dalam acara-acara FKUB atau kegiatan-kegiatan lintas agama lainnya. "Mengacu pada aturan, memang Penghayat Kepercayaan belum bisa masuk menjadi pengurus dalam FKUB, tetapi dalam hal berkegiatan, mereka harus kita rangkul, bersama-sama di semua acara atau kegiatan lintas agama dan kepercayaan" tegas KH. Taslim Syahlan.
"Seperti akhir Mei kemarin, saat pandemi Covid19 stok darah di PMI menipis, kami serentak melaksanakan aksi kemanusiaan berupa Donor Darah Lintas Agama dan Kepercayaan, dan kami ajak penghayat untuk ikut terlibat, dan saat itu 3 (tiga) organisasi perwakilan penghayat ikut bergabung yaitu Perguruan Trijaya, Sapta Darma dan Puanhayati", lanjut dosen Unwahas ini yang biasa dipanggil dengan Mbah Sunan Ngaliyan.
Dengan pernyataan tersebut, menegaskan bahwa peran penghayat kepercayaan menjadi unsur penting dalam melengkapi kebersamaan dengan pemeluk agama lainnya, bersama-sama membina kerukunan, menciptakan suasana damai dan toleran agar nilai persatuan dalam berbangsa serta bernegara selalu tercipta, untuk Indonesia yang lebih maju dan untuk keutuhan NKRI.
Setelah mengikuti sujudan di sanggar pamujan selama 1 jam mulai jam 2 pagi, rombongan melanjutkan obrolan santai sambil ngopi di Pondok Kopi Sasaling yang ada di Padepokan Wulan Tumanggal hingga fajar tiba.
Setelah beberapa waktu istirahat, Jumat siang rombongan bertolak pulang ke Semarang dan sebelumnya berfoto bersama Romo Guru dan Pengurus Pusat Perguruan Trijaya di depan Suryaningratan, Padepokan Wulan Tumanggal. (BP)
titanium arts
BalasHapusTATONIC ART CUSTOMING · titanium earrings TATONIC wooricasinos.info ROCKING T-TATONIC ROCKING T-TATONIC ROCKING T-TATONIC. gri-go.com This www.jtmhub.com unique and https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ original design is crafted with the use of sustainable