Perayaan Hari Raya Sura 1954 J / 2020 M di tengah Pandemi Covid-19
Perayaan Hari Raya Sura (HRS) Tahun 1954 J / 2020 M ini juga meliputi beberapa acara, diantaranya Mandi Curug, Sujudan, Sate Hari Raya Sura, Grebeg Sura, Rebutan Gunungan, Rebut Tumpeng, Caosan, Siraman, Arkatan, dan Pembinaan Keluarga Rahayu.
Seperti halnya Grebeg Sura, satu dari rangkaian Hari Raya Sura yang biasanya dilakukan dengan kirab gunungan hasil bumi dan raja kaya dijalan raya Guci - Simpar, kali ini hanya dilakukan didalam Padepokan Wulan Tumangal.
Tampak beberapa paraga Grebeg juga dikurangi agar tidak terjadi kerumunan. Selain itu protokol kesehatan lainnya juga diberlakukan yaitu memakai masker, mencuci tangan sebelum berbaris, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak antar sesama peserta Grebeg.Grebeg Sura dilepas oleh Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Bergama) Provinsi Jawa Tengah, KH. Taslim Syahlan yang didampingi Pembina Perguruan Trijaya, Romo Guru KP Suryaningrat II.
"Ini adalah bentuk apresiasi dalam menghargai dan melestarikan budaya spiritual nusantara, tentang nilai nilai Ketuhanan daan Kemanusiaan, dan kami ikuti prosesi ini dari awal sampai dengan akhir acara ini" jelas KH. Taslim Syahlan.
Ketua FKUB Jawa Tengah ini datang bersama para tokoh organisasi keagamaan diantaranya Koordinator PELITA Setyawan Budy, Ketua Magabudhi Jawa Tengah Romo Agadamo Warto, Mubaligh JAI Maulana Saefullah Ahmad Farouk, Ketua Pemuda JAI Semarang, Roy Ataul Jamil, Anton Baskoro dari Humanity First Jawa Tengah, Ketua PMKRI Semarang Gabriella Adeline, Nuhab Mujtaba, Iqbal Alma Gosan, dan Cahya Astika dari Gusrdurian Semarang.
Komentar
Posting Komentar