Kunjungan tokoh lintas agama di Padepokan Wulan Tumanggal, kuatkan toleransi di Jawa Tengah.

Sabtu Pon (14/11), Beberapa tokoh lintas agama dan kepercayaan yang tergabung dalam Gerakan Kebangsaan Watugong atau disingkat sebagai Gerbang Watugong melakukan Silaturahmi Kebangsaan di Padepokan Wulan Tumanggal, Desa Dukuhtengah Kec. Bojong, Kab. Tegal.

Rombongan yang dipimpin Ketua FKUB Jawa Tengah KH. Taslim Syahlan ini diterima langsung oleh Pembina Perguruan Trijaya, Romo Guru KP Suryaningrat II.

Dalam kesempatan ini, KH. Taslim Syahlan juga berkesempatan menyerahkan Piagam Watugong kepada Pembina Perguruan Trijaya dan disaksikan seluruh rombongan. 

"Ini menjadi salah satu agenda kami yaitu penyerahan Piagam Watugong kepada para tokoh pimpinan organisasi, termasuk Perguruan Trijaya yang merupakan salah satu organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa tingkat pusat yang berpusat di Tegal", jelas KH. Taslim Syahlan.

Ketua FKUB Jawa Tengah tersebut juga menambahkan bahwa Piagam Watugong yang berisi 3 (tiga) kesepakatan tentang penguatan ideologi dan kerukunan ini telah ditandatangani oleh 44 elemen/organisasi/lembaga/majelis agama dan kepercayaan di Vihara Budhagaya Watugong Semarang, pada hari Sabtu Pon 10/10/2020 jam 10 lewat 10 menit.

"Dan Perguruan Trijaya menjadi salah satu elemen yang menandatangani PiagamWatugong tersebut", tambah KH. Taslim Syahlan.

Setelah penyerahan Piagam Watugong, KH. Taslim Syahlan meminta restu Romo Panji untuk meresmikan Gerbang Watugong sebagai istilah gerakan ini yang bertiujuan untuk membumikan nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan di Jawa Tengah khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.

Selain Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah, beberapa tokoh lintas agama yang ikut hadir di Padepokan Wulan Tumanggal antara lain Setyawan Budy (Koordinator Persaudaraan Lintas Agama), Mln. Saefullah A. Farouk (Mubaligh Daerah JAI Provinsi Jawa Tengah), Bhante Ditthisampano (Sekwil Sangha Agung Indonesia Provinsi Jawa Tengah), Bhante Jatiko (Wakil Koordinator Sangha Agung Indonesia Provinsi Jawa Tengah), Samanera Santi Phalo (Badrasanti Institute), Anton Baskoro (Humanity First Indonesia), Abdul Somad (Ketua JAI Semarang), Naufal Sebastian (LBH Semarang), Gabriela Adeline T. (Ketua Cabang PMKRI Kota Semarang), Cahya Astika T. (Sekretaris GUSDURian Semarang), Dewi Kandiati (Bendahara GUSDURian Semarang), Nuhab Mujtaba (GUSDURian Peduli), dan Iqbal Alma G.A. (Koordinator GUSDURian Unnes).

Perekaman Romo Guru

Selain Rombongan tokoh lintas agama, hadir juga perwakilan dari Biro Kesra Setda Pemprov Jateng Eny Haryanti dan Suparno serta Tim Dokumentasi dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah.

Kedatangan rombongan ini bertujuan untuk melakukan perekaman terhadap Romo Guru tentang sosialisasi dan anjuran pelaksanaan protokol kesehatan dalam era new normal.

Perekaman tokoh agama dan penghayat kepercayaan ini merupakan program Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat ibadah.

Perekaman ini bertepatan dengan acara rutin di Padepokan Wulan Tumangal, yaitu Caosan Minggu Kliwon, sehingga tim dokumentasi bisa mengambil suasana ritual ini sebagai sisipan video. 

Sebelumnya, tim juga telah merekam beberapa tokoh agama, antara lain Gus Mus (KH. Ahmad Mustofa Bisri) di Rembang, Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Kyai Munif Zuhri di Girikusumo Mranggen Demak), Romo Agadamo Warta (Ketua Magabudhi Jawa Tengah), Romo Mgr. Robertus Rubiyatmoko (Keuskupan Agung Semarang),  Eko Pujianto dari Persatuan Hindu Dharma Indoneia (PHDI) Jawa Tengah, Perwakilan PGI Jawa Tengah, Pdt. Yoshua Wardaya, dan Tokoh Konghuchu, Ws Liem Ping An (Klenteng Hok Ti Bio - Ambarawa)

  

Komentar

  1. Aktivitas seperti ini harus dikembangkan ke seluruh Indonesia bahkan ke seluruh dunia.
    Toleransi adalah modal utama utk membangun perdamaian umat manusia.
    Terus semangat.....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunjungan AK Perjalanan Kota Bekasi di Padepokan Wulan Tumanggal

Berkah Tahun Baru untuk warga sekitar Padepokan Wulan Tumanggal